Ai no Maho ch 3

Fairy tail hanya milik Hiro Mashima sensei
Azhel disini cuma pinjem para aktor/aktrisnya
pairing : Natsu Lucy
Warning : Buanyak miss typo, GAJE, Gak nyambung, Salah ketik, alur kecepetan, banyak dialog, ah pokoknya banyak deh!
thanks buat teman2 reader and author yang sudah memberikan komentar, saran dan kritiknya
karena fanfic ini masih sangat jauh dari sempurna

Yo, ketemu lagi dengan Azhel si author JADUL ^_^
E...ada yang masih inget gak ya sama first fanfic Azhel ini?
sepertinya bener deh kata sahabat azhel yaitu ai2 lucky, kalo fanfic ini udah banyak sarang laba-labanya!
Gomen ne Azhel luama buanget lanjutin fic ini, karena ada beberapa urusan negara yang harus Azhel urus! (?)
Yaudah dari pada banyak omong gak jelas.
dan bagi yang sudah menebak-nebak tentang jalannya fic ini, disini jawabannya
~~~**Selamat membaca**~~~

.
**** Ai no Maho ****
.

Sebelumnya…
Natsu memandangi satu persatu orang-orang yang datang menghampirinya. Termasuk Happy yang sedang menangis dramatis di pangkuannya.
"Lucy, dimana ini?" Ucap Natsu sambil menatap Lucy
Lucy dan anggota fairy tail yang lain benar-benar terkejut dengan pertanyaan Natsu.
"Na, Natsu.." ucap Lirih
Chapter 3
Normal POV
Langit Magnolia sudah menampakkan bintang-bintang yang cantik, dipadu dengan hembusan angin malam yang lembut. Lucy membuka pintu apartemen miliknya perlahan, ia terlihat sangat lelah dan sesekali memijat pelipisnya, ia mengedarkan pandangannya pada kamarnya yang kosong, tak ada sosok salamander beserta kucing birunya yang biasanya sudah lebih dulu ada di kamarnya. Lucy membaringkan badannya di ranjang kecil miliknya, ia menatap langit kamarnya.
"Ngh~~Hari ini rasanya panjang sekali dan melelahkan~~~" keluhanya sambil merenggangkan beberapa ototnya. "Mungkin aku harus berendam air hangat, Seperti itu lebih baik" sambungnya. Aroma Strawberry menyeruak hampir keseluruh ruangan, diiringi balon-balon sabun yang berterbangan saat Lucy memasuki bak mandinya. Didalam selela-lela rendamannya, pikirannya sibuk merekam kembali kejadian yang ia alami hari ini.

Flashback On
Natsu yang masih dalam posisi duduk dengan setengah memeluk Lucy, ia kembali menatap satu persatu anggota Fairy tail yang ada di dalam ruang perawatan.
"Na, Natsu, apa maksud mu? Tentu saja kita sedang di ruang kesehatan Fairy Tail " Tutur Lucy yang bingung dengan pertanyaan Natsu yang terdengar aneh itu. Pertanyaan Lucy membuat mata Natsu tertuju kembali padanya "Apa kau tidak tahu, kami semua sangat mengkhawatirkan mu!" Lajut Lucy sambil mengembungkan kedua pipinya. Sesaat kemudian Natsu tertunduk, mungkin ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi pada dirinya.
.
'….Fairy… Tail…?' Batin Natsu bersuara
.
"Aye! Tidur mu seperti orang mati Natsu!" Tambah Happy yang sudah kembali ceria lagi dengann mengibarkan kedua sayap putihnya.
"Syukurlah… Natsu-san sekarang sudah terlihat baikan, bukankah begitu Charla? " Tutur Wendy dengan senyum hangatnya itu. Sedangkan Charla, ada sesuatu yang aneh terjadi pada nya, ia terlihat pucat, gemetar, berkeringat dingin dan tegang melihat Natsu.
"Eh?Charla? Charla? ada dengan mu?" Lanjut Wendy yang khawatir dengan sikap Charla
" EH?!" Charla kembali ke alam sadarnya begitu mendengar suara Wendy.
" E.., A, aku tidak apa-apa Wendy!" Ia mencoba memberikan senyumnya " Hah… aku mungkin hanya kelelahan saja" lanjutnya dengan Sikap Cueknya seperti biasa.
"Ah…Syukurlah.." Wendy mulai lega kembali melihat sikap Charla yang seperti semula.
'… A,apa ini? Mengapa perasaanku tidak enak?... apa yang sebenarnya yang kulihat tadi? ..'Batin Charla.
.
Dan tanpa mereka semua sadari, di bahu kanan belakang Natsu terdapat semacam tatto berwarna merah yang berlukiskan sama persis dengan Batu sihir milik Renora yang hilang tersebut. Tetapi perlahan tatto itu menghilang dari tubuh Natsu.
.
"Oi Natsu, akhirnya kau bangun juga! Ayo Kita Bertarung!" Ucap Gray begitu bersemangat, tak lupa dengan kebiasaannya yang melepas kemeja putih yang dikenakannya entah kemana.
'Kyaaa~~! Gray-sama benar-benar membuat Juvia terpesona~~~!' Jerit Hati Juvia tak terbendung lagi melihat kondisi pujaan hatinya itu. Juvia mengerak-gerakan tubuhnya dengan sorot mata berbentuk 'Love Love Pink'
Seolah mengetahui apa yang ada di otak Juvia, semua hanya bisa sweatdrop melihatnya
BLETAK!
Gray sudah terkapar dengan benjolan besar diatas kepalanya akibat perbuatan Erza di sampingnya. Droy dan Jet yang melihat tindakan Erza langung berpelukan dengan gemetar. Sementara Elfman, Mira dan Levi Akhirnya suasana diruang tersebut berubah menjadi ramai.
Sementara itu…
"Lucy?" Panggil Natsu
"Hm?"
.
.
"….Mereka…Siapa?" Tanya Natsu dengan wajah polosnya, Namun sukses membuat seluruh aktivitas diruangan tersebut berhenti seketika.
1
2
3
"APAAAAAAAA!" teriak mereka semua bersamaan, kecuali Mirajane, Erza dan Makarov yang masih bisa mengontrol sikap mereka.
"Na, Natsu! Apa maksudmu? Kau pasti bercanda 'kan?"Lucy memaksakan senyumnya meski nadanya sedikit bergetar, ia memegang kedua bahu Natsu dan menatapnya dengan penuh kekhawatiran.
Natsu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Entah mengapa Natsu tak merasa apa yang terjadi padanya itu penting, ia justru memeluk erat dan bergelayut manja dibahu kiri Lucy seperti anak kecil yang sedang memeluk boneka kesayangannya "Lucy~~~"
'Ada apa dengan dia sebenarnya? Kenapa sikapnya seperti inii?' Batin Lucy
"Na-Natsu! Kau ini kenapa?" Ucapnya sambil mencoba mendorong Natsu menjauh darinya, tapi tak berhasil. Natsu justru mengeratkan pelukannya " Lucy~~~"
'Apa mungkin ini semua ada hubungannya dengan bayangan yang kulihat tadi?'Batin Charla juga ikut berbicara
Sementara itu…
"HUWAAAA~~~~~Natsu~~kau tega sekali melupakan ku~~~HUWAAA~~~!" Tangisan Happy Kembali pecah meski dalam posisi terbang. Disaat seperti ini biasanya Happy akan terbang memeluk Lucy dan menagis habis-habisan. Sayangnya saat ini Natsu sudah mendahuluinya. Hingga Ia beralih kearah Mirajane dan meluapakan tangisnya dalam pelukan Mira.
" Happy, tenanglah…" Ucap Mira yang ikut sedih mendengarnya. Ia mengusap-usap punggung Happy yang terguncang-guncang karena tangisnya
"Hiks…Apa sihir pengobatan ku bermasalah? Hingga Natsu-san seperti ini~~Hiks…" Wendy juga ikut menangis menyalahkan dirinya
"Wendy, berhentilah menagis. Ini pasti bukan salahmu" Ucap Charla mencoba menenangkan Wendy
" Natsu! Bagaimana kau bisa lupa pada kami? " Ucap Drod dan Jet
"Bagaimana ini bisa terjadi?" Ucap Levy yang tak percaya
"Natsu, Kau sama sekali tidak Jantan!" Ucap Elfman dengan tegas
"Oi, Natsu! Ada apa dengan mu Hah? Apa kau benar-benar Lupa pada kami? " Ucap Gray yang tak percaya dan mencoba mendekati Natsu.
"Hentikan Gray!" Erza juga sebenarnya khawatir tapi bersedih juga tak menyelesaikan masalah pikirnya

"Ehem, ehem… " Makarov memecahkan kedamaian, ia naik ke tempat tidur ruang perawatan "Maaf mengganggu kalian, kalian…."
"Kalian pasti bingung bagaimana ini bisa terjadi, bukan?" Potong Mavis dengan Cepat yang entah sejak kapan ada di ruangan tersebut
"MASTER PERTAMA!" Para anggota Fairy Tail sekali lagi dibuat terkejut, kali ini karena kehadiran Master Pertama mereka yang entah sejak kapan Ia duduk sambil meneggerakkan kedua kaki kecilnya seperti anak kecil di samping Master ke 3 sekaligus ke 5 mereka.
"Uwaa! Master Pertama! Kapan kau muncul?!" Makarov seperti kena serangan jantung. Bagaimana tidak, seorang Hantu berpasar imut dan menggemaskan tiba-tiba muncul disampingnya.
"Aku selalu ada di dalam Fairy Tail" Jawab Mavis dengan Polos " Kau lama sekali menyampaikannya Makarov! Biar aku saja yang menjelaskan pada mereka!" sambungnya dengan wajah yang serius.
"Baiklah..." Makarov hanya bisa sweetdrop dihadapan Pendiri pertama Fairy Tail itu.
"Master Pertama, sebenarnya apa yang terjadi pada Natsu?" Tanya Erza
"Aku sudah mendengar apa yang terjadi sebelumnya, dan ku rasa… anak itu.." melirik kearah Natsu "Ia terkena salah satu sihir kuno yaitu ... Ai no Maho…" Tutur Mavis
"Ai no Maho?"
"Dahulu jauh sebelum aku mendirikan Fairy Tail, banyak sihir yang dipergunakan untuk kepentingan tertentu. Singkatnya yaitu sihir yang dibuat berdasarkan keinginan. Ai no maho adalah salah satunya. Biasanya untuk bisa menggunakan jenis ini pemakainnya harus memeuhi syarat yang wajib dipenuhi, jika tidak maka sihir itu akan berubah fungsi. Namun karena sihir ini banyak menimbukan kerugian bagi kerajaan maupun masyarakat, kerajaan memutuskan untuk menghentikan praktik sihir jenis ini dan melarang keras pemakaiannya" Terang Mavis kembali
"Ini… sama dengan tujuan Renora, bukankah saat di Gua waktu itu ia ingin mengambil kekuatan Natsu seperti halnya ia mengambil penyihir lainnya, tapi yang terjadi justru berbeda. Apa itu berarti Renora sudah melanggar syarat tersebut?" Tanya Erza
"Itu bisa saja terjadi, tapi maaf aku tak begitu mengetahui secara detil tentang sihir ini, yang kutahu Ai no Maho adalah sihir yang membuat seseorang dapat sangat mencintai orang tertentu secara cepat" Terang Mavis kembali namun kali ini ia menunjukan senyum imutnya
.
"APAAA?! " Lucy benar-benar histeris mendengarnya.
.
"Ara ara…tenanglah Lucy… itu artinya Natsu hanya terkena sihir CINTA pada mu" Ucap Mira yang menekankan kata Cinta pada Lucy disertai senyuman yang penuh bintang.
"Ci-Cinta!" Erza mendadak gugup dengan semburat merah dikedua pipinya
"Hihihi… kurasa itu tidak terlalu bermasalah Lucy" Ucap Levy diikuti dengan anggukan dari Drod dan Jet
"Natsu, kau memang JANTAN!" Ucap Elfman sambil mengacungkan jempolnya tinggi-tinggi
"Eye! Natsu berjuanglah!" Teriak Happy yang sudah kembali ceria dengan mengibaskan kedua sayap putihnya
"Huh! Berisik Sekali" Ketus Charla seperti biasanya
"Syukurlah, itu berarti tidak masalah dengan sihir pengobatan ku" Wendy mengelus dadanya
Aaah~~~Sihir Cinta!~~ Juvia juga ingin Gray mengatakan Cinta terhadap Juvia~~ ' Batin Juvia, Ia membayangkan Gray mengucapkan janji itu adanya disebuah taman yang dipenuhi bunga warna warni serta ada air mancur yang berbentuk LOVE. Juvia larut dalam bayangannya sambil menggigiti sapu tangan miliknya "Juvia juga ingin seperti itu~~~ "
"Hey, hey… jangan membayangkan yang tidak-tidak =_= " Ucap Gray yang mungkin sudah hafal dengan jalan pikiran Juvia, padahal Juvia tidak mengatakan kalau dia sedang membayangkannya.
"Ta-tapi…KENAPA HARUS AKUUUU!" Kali ini Lucy meremas rambut pirangnya, frustasi. Ia kemudian mencoba mendorong Natsu beberapa kali seperti sebelumnnya.
"Natsu! Ayolah.. lepaskan aku…" Ucapnya lembut, siapa tau ini bisa berhasil melepaskan Natsu darinya
"Ngh~~Lucy~~~" Tetap tak berhasil
Habis sudah kesabaran Lucy, ia mengepal tangannya bersamaan dengan perempatan siku emosi di kepalanya. Ia mendorong kuat Natsu secara paksa, dan itu membuat Natsu terkejut "EH?! Lucy!"
'YES! Akhirnya… Berhasil juga!' Batin Lucy. Tapi kemudian…
Natsu berjongkok membelakangi Lucy dengan Aura suram di sekelilingnya "…Lucy benci pada ku… Lucy tidak sayang lagi pada ku… Lucy tidak cinta aku…" Ucapnya dengan mata bergelombang. (* Patah hati banget ya -_-
Seketika tubuh Lucy kaku dan memutih dan timbul beberapa suara retakan (?)
'AAAKHH! Apalagi sekarang?!' Batin Lucy kembali frustasi
"Em… Nat-Natsu! Maafkan aku… bu-bukan begitu maksud ku… " Ia mendekati Natsu dan berhadapan kembali padanya
"Benarkah? Lucy tidak benci pada ku?" kali ini Mata Natsu berbinar-binar
"Tidak"
"Lucy sayang pada ku?" Memastikan kembali
Lucy sweetdrop, namun dengan senyumnya ia tetap menganggukan kepalanya. Yup, Natsu langsung memeluk erat Lucy (*LAGI! Wow O_O
"Ara ara… mereka imut sekali" Ucap Mira dengan senyum yang cantik namun mengerikan. Semua nya hanya bisa sweetdop melihat Mira plus adegan dua sejoli yang masih berpelukan.
.
"Lalu…bagaimana cara mengembalikan ingatannya?" kali ini Gray membuka keheningan
"Kalian mungkin bisa mencari informasi lebih dari perpustakaan Kerajaan" Saran Mavis
"Benar, besok kita akan segera mencarinya disana!" Tambah Levy dengan antusias
"AYE!"
Sementara itu Lucy yang sudah mengetahui kondisi Natsu, mencoba memberikan pengertian padanya " Natsu, apa kau ingin melihat rumah mu? Mungkin kau akan ingat sesuatu disana"
Meski agak sedikit ragu, akhirnya Natsu menyetujui saran Lucy "Lucy bersamaku 'kan?"
"Tentu saja, Happy juga ikut. Iya 'kan Happy?"
"AYE! Kita pulang Natsu..!"
Setelah semua kebingungan para anggota Fairy Tail teruraikan, akhirnya Lucy dan Happy mengunjungi rumah kecilnya. Sementara yang lain mempersiapkan keperluan untuk rencana mereka besok keperpustakaan kerajaan.

Setibanya di rumah Natsu
Natsu memperhatikan dengan serius yang katanya rumah milikny dengan kucing birunya, meski tangan Lucy tak lepas dari genggamannya yang begitu eratnya.
"AYE! Kita sampai…!" ucap Happy dengan riang
"Natsu, ini adalah rumahmu. Ayo masuk kedalam" Ajak Lucy
Begitu pintu terbuka, tubuh Lucy memutih melihat kondisi rumah Natsu yang sebenarnya tak layak disebut RUMAH!
"Lucy, kau yakin ini rumah ku?" Tanya Natsu yang melihat beberapa panci kotor berserakan kamarnya yang sepertinya gabung dengan dapur! (* Jorok banget -_-
'Harusnya aku yang bertanya seperti itu pada mu Natsu…' Batin Lucy yang tak habis pikir
"Eng…Tentu saja Natsu, kau sendiri yang membangunnya dengan Happy 'kan?"
"Aye! Itu benar Natsu, kita membangunnya bersama dengan Lissana" Terang Happy
"Lissana?"
"Betul, kau belum bertemu dengannya. Jika kalian bertemu mungkin kau akan ingat sesuatu!" Ucap Lucy dengan berbinar-binar, berharap bahwa itu akan memulihkan kondisi Natsu.
Namun hal itu tak direspon oleh Natsu, ia justru tertarik dengan beberapa tulisan dan benda-benda yang ada didalam rumahnya yang penuh dengan kenangan ia dan lucy selama melaksanakan misi. "Ohoho… Lucy, ini baju mu saat misi pertama kita?"
"Benar, apa kau mengingatnya?" Lucy kembali berharap
"Tidak" jawabnya dengan cepat
"Lalu kenapa kau terlihat sangat senang?!" keluhnya karena tak sesuai harapan
"karena itu berarti aku dan Lucy sudah bersama sejak lama.." Natsu menunjukkan senyumnya yang sangat manis dan tulus. (* dan itu juga yang bikin Azhel kepincut!
Mendengar penuturannya, Lucy langsung blushing dan dengan cepat membalikkan badannya dari Natsu.
DEG
"Eh… Se-sebaiknya kita merapihkan rumah mu ini Natsu, jadi kau bisa istirahat" Ucapnya mengalihkan pembicaraan.
"Baiklah!" Teriak Natsu dengan riangnya diikuti Happy " AYE!"
DEG
'…A-ada apa dengan jantungku? Kenapa… jadi berdetak tak menentu seperti ini?' Batin Lucy
Setelah beberapa saat mereka merapih kamar tersebut, sehinga terlihat layak disebut sebagai kamar. Lucy beranjak dari duduknya, berjalan kearah pintu dan bermaksud membukanya namun segera dicegah oleh Natsu yang memeluk erat lengan kiri Lucy "Lucy, kau mau kemana?"
"Aku harus pulang Natsu… ini sudah malam. Kau istirahatlah dengan Happy, besok kita akan ke perpustakaan kerajaan" Suara Lucy kali ini agak berat karena menahan lelah.
"Aku ikut! Aku mau bersama Lucy! Aku tak mau jauh dari mu Lucy~~~" Rengek Natsu yang makin mengeratkan pelukannya.
"Natsu… ini adalah rumah mu jadi kamu harus tinggal disini, besok kita akan bertemu lagi, bukan? Jadi aku mohon kamu mengerti" Tutur Lucy selembut mungkin
Natsu tetap menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia tetap kukuh pada pendiriannya. Lucy menghela nafasnya dalam. Ia pun memutar tubuhnya menghdap Natsu dan memegang kedua bahu Natsu dengan kuat. Kali ini tatapannya sangat serius.
"Natsu! Apa kau menyayangiku?" Natsu mengganguk dengan cepat
"Lalu apa kamu tak ingin mengingat kembali tentang kita? Tentang Fairy Tail, keluarga dan sahabat kita?"
"Aku…"
"Kalau kau sayang dan cinta pada ku, kamu harus bisa mengingat semua itu.." dengan berrkata demikian, Lucy berhasil keluar dari rumah itu dengan Natsu yang masih terpaku didepan pintu, tak mampu menggerakkan kakinya untuk menahan kepergian Lucy.
Flashback Off

Apartemen Lucy
Lucy membaringkan badannya setelah berendam cukup lama tadi. Ia mengenakan piyaman pink dengan rambut terurai.
'Apa aku terlalu kasar dengan Natsu ya? Ah.. sepertinya tidak! Sudahlah.. lebih baik aku istirahat!' Batin Lucy
Ia mengeratkan selimutnya dan perlahan memasuki alam mimpinya
Rumah Natsu
Happy yang terlihat lelah sambil beberapa kali menguap. Terbang mendekati Natsu yang duduk tertunduk tak kunjung tidur. "Natsu, kau tidak tidur? Ini sudah larut malam…"
"Aku ingin bersama Lucy... " Rengek Natsu
"Kau benar-benar sangat menyukainnya ya?" Tanya Happy yang ia sudah sangat tahu jawabannya kali ini, karena ini rengekan Natsu yang sudah kesekian kalinya semenjak Lucy pulang dari rumah itu.
"Natsu, ayo kita kerumah Lucy! Kau pasti akan tenang disana dan aku bisa tidur denga nyenyak" Ajak Happy
"Tapi Lucy membenci ku… dia tak ingin bersamaku…" Tutur Natsu yang tetap murung
"Natsu, kau harus ingat. kita sudah sering menginap disana. Ya meski Lucy akan berubah menjadi Erza sesaat. Tapi dia akhirnya mengijinkan kita, itu artinya dia tak membenci kita 'kan?"
"Benarkah?!" Tanya Natsu dengan wajah yang sangat amat ceria
"AYE! Ayo kita kerumahnya!"
Natsu pun segera keluar dari dari rumahnya tersebut dan dengan cepat merentangkan dua sayap api yang mucul dari punggungnya. Disusul Happy yang segera mensejajarkan posisinya dengan Natsu.
"WOAH….Natsu! kau bisa terbang sendiri?!" Happy terlihat shock
"Ng? Tentu saja. Aku memang bisa melakukannya"
'Sepertinya sihir itu juga menambah kemampuan sihirnya' Batin Happy yang memperhatikan Natsu terbang dengan sayap apinya yang besar
Tak lama, apartemen lucy sudah terlihat. Natsu dengan cepat menuju arah jendela Lucy, Untung Happy sudah lebih dulu menghadangnya persis didepan jendela apartemen Lucy. Dan berhasil menghentikan Natsu merusak apartemen itu.
'Hah…Syukurlah~~~ (T^T)' Batin Happy
"Natsu, kita tak boleh merusak apartemen Lucy, kalau tidak Lucy tidak hanya membenci mu melainkan melempar kita berdua keangkasa!" Bentak Happy namun masih dalam suara yang tidak keras.
"Um… Maaf"
Happy membuka jendela tersebut perlahan, kemudian memasuki kamar Lucy yang tertata sangat rapi. Disusul dengan Natsu yang denga cepat menuju kearah Lucy yang sedang terlelap. Ia ingin sekali memeluknya saat itu juga, tapi ia urungkan kali ini. Mengingat amarah Lucy mungkin akan sampai pada puncaknya.
Natsu mengambil posisi duduk tepat disisi ranjang Lucy, dengan kepalanya direbahkan dekat tubuh Lucy dan tangan kanannya menggenggam telapak tangan kanan Lucy. Sedangkan Happy juga merebahkan tubuhnya di atas ranjang Lucy, tepatnya disamping Natsu. Hingga mereka pun tenggelam dalam alam tidurnya masing-masing.
.
.

.
Dengan mata yang masih terpejam, Lucy merasakan ada sesuatu yang hangat didekatnya, atau…cenderung panas, karena beberapa bulir keringat terlihat di wajah nya. Ia menenangkan apa yang ia rasakan, tapi ia kembali gusar apalagi dengan timbulnya suara
WUSHH
Sontak matanya terbuka dengan cepat begitu ia melihat seperti semburan api yang cukup panjang dan cepat melewati tubuhnya.
"EH?!" ia pun memalingkan wajahnya kearah sumber api tersebut. "NATSU!"
"WOAH…! Lucy, kau sudah bangun?" yang sedikit terkejut melihat Lucy bangkit dari tidurnya, namun ia tetap mengarahkan apinya entah kemana dengan jarak yang cukup dekat dengan posisi Lucy
"Apa yang kau lakukan?!"
"Eh?"

~~* Bersambung*~~
.
*Apa yang sebenarnya yang dilakukan oleh Natsu?
*Bagaimana cara mengembalikan ingatan Natsu?
NB : ini Republish, karena pas Azhel baca ulang ada kata yang ngaco, gomen ne minna

Posting Komentar

0 Komentar