Fairy tail hanya milik Hiro Mashima sensei
Azhel disini cuma pinjem para aktor/aktrisnya
pairing : Natsu Lucy
Warning : Buanyak miss typo, GAJE, Gak nyambung,
Salah ketik, alur kecepetan, banyak dialog, ah pokoknya banyak deh!
thanks buat teman2 reader and author yang sudah
memberikan komentar, saran dan kritiknya
karena fanfic ini masih sangat jauh dari
sempurna
Yo, ketemu lagi dengan Azhel si author JADUL ^_^
E...ada yang masih inget gak ya sama first fanfic Azhel ini?
sepertinya bener deh kata sahabat azhel yaitu ai2 lucky, kalo
fanfic ini udah banyak sarang laba-labanya!
Gomen ne Azhel luama buanget lanjutin fic ini, karena ada beberapa
urusan negara yang harus Azhel urus! (?)
Yaudah dari pada banyak omong gak jelas.
dan bagi yang sudah menebak-nebak tentang
jalannya fic ini, disini jawabannya
~~~**Selamat membaca**~~~
.
**** Ai no Maho ****
.
Sebelumnya…
Natsu memandangi satu persatu orang-orang yang datang
menghampirinya. Termasuk Happy yang sedang menangis dramatis di pangkuannya.
"Lucy, dimana ini?" Ucap Natsu sambil menatap Lucy
Lucy dan anggota fairy tail yang lain benar-benar terkejut dengan
pertanyaan Natsu.
"Na, Natsu.." ucap Lirih
Chapter 3
Normal POV
Langit Magnolia sudah menampakkan bintang-bintang yang cantik,
dipadu dengan hembusan angin malam yang lembut. Lucy membuka pintu apartemen
miliknya perlahan, ia terlihat sangat lelah dan sesekali memijat pelipisnya, ia
mengedarkan pandangannya pada kamarnya yang kosong, tak ada sosok salamander
beserta kucing birunya yang biasanya sudah lebih dulu ada di kamarnya. Lucy
membaringkan badannya di ranjang kecil miliknya, ia menatap langit kamarnya.
"Ngh~~Hari ini rasanya panjang sekali dan melelahkan~~~"
keluhanya sambil merenggangkan beberapa ototnya. "Mungkin aku harus
berendam air hangat, Seperti itu lebih baik" sambungnya. Aroma Strawberry
menyeruak hampir keseluruh ruangan, diiringi balon-balon sabun yang
berterbangan saat Lucy memasuki bak mandinya. Didalam selela-lela rendamannya,
pikirannya sibuk merekam kembali kejadian yang ia alami hari ini.
Flashback On
Natsu yang masih dalam posisi duduk dengan setengah memeluk Lucy,
ia kembali menatap satu persatu anggota Fairy tail yang ada di dalam ruang
perawatan.
"Na, Natsu, apa maksud mu? Tentu saja kita sedang di ruang
kesehatan Fairy Tail " Tutur Lucy yang bingung dengan pertanyaan Natsu
yang terdengar aneh itu. Pertanyaan Lucy membuat mata Natsu tertuju kembali
padanya "Apa kau tidak tahu, kami semua sangat mengkhawatirkan mu!"
Lajut Lucy sambil mengembungkan kedua pipinya. Sesaat kemudian Natsu tertunduk,
mungkin ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi pada dirinya.
.
'….Fairy… Tail…?' Batin Natsu bersuara
.
"Aye! Tidur mu seperti orang mati Natsu!" Tambah Happy
yang sudah kembali ceria lagi dengann mengibarkan kedua sayap putihnya.
"Syukurlah… Natsu-san sekarang sudah terlihat baikan,
bukankah begitu Charla? " Tutur Wendy dengan senyum hangatnya itu.
Sedangkan Charla, ada sesuatu yang aneh terjadi pada nya, ia terlihat pucat,
gemetar, berkeringat dingin dan tegang melihat Natsu.
"Eh?Charla? Charla? ada dengan mu?" Lanjut Wendy yang
khawatir dengan sikap Charla
" EH?!" Charla kembali ke alam sadarnya begitu mendengar
suara Wendy.
" E.., A, aku tidak apa-apa Wendy!" Ia mencoba
memberikan senyumnya " Hah… aku mungkin hanya kelelahan saja"
lanjutnya dengan Sikap Cueknya seperti biasa.
"Ah…Syukurlah.." Wendy mulai lega kembali melihat sikap
Charla yang seperti semula.
'… A,apa ini? Mengapa perasaanku tidak enak?... apa yang
sebenarnya yang kulihat tadi? ..'Batin Charla.
.
Dan tanpa mereka semua sadari, di bahu kanan belakang Natsu
terdapat semacam tatto berwarna merah yang berlukiskan sama persis dengan Batu
sihir milik Renora yang hilang tersebut. Tetapi perlahan tatto itu menghilang
dari tubuh Natsu.
.
"Oi Natsu, akhirnya kau bangun juga! Ayo Kita
Bertarung!" Ucap Gray begitu bersemangat, tak lupa dengan kebiasaannya
yang melepas kemeja putih yang dikenakannya entah kemana.
'Kyaaa~~! Gray-sama benar-benar membuat Juvia terpesona~~~!' Jerit
Hati Juvia tak terbendung lagi melihat kondisi pujaan hatinya itu. Juvia
mengerak-gerakan tubuhnya dengan sorot mata berbentuk 'Love Love Pink'
Seolah mengetahui apa yang ada di otak Juvia, semua hanya bisa
sweatdrop melihatnya
BLETAK!
Gray sudah terkapar dengan benjolan besar diatas kepalanya akibat perbuatan
Erza di sampingnya. Droy dan Jet yang melihat tindakan Erza langung berpelukan
dengan gemetar. Sementara Elfman, Mira dan Levi Akhirnya suasana diruang
tersebut berubah menjadi ramai.
Sementara itu…
"Lucy?" Panggil Natsu
"Hm?"
.
.
"….Mereka…Siapa?" Tanya Natsu dengan wajah polosnya,
Namun sukses membuat seluruh aktivitas diruangan tersebut berhenti seketika.
1
2
3
"APAAAAAAAA!" teriak mereka semua bersamaan, kecuali
Mirajane, Erza dan Makarov yang masih bisa mengontrol sikap mereka.
"Na, Natsu! Apa maksudmu? Kau pasti bercanda 'kan?"Lucy
memaksakan senyumnya meski nadanya sedikit bergetar, ia memegang kedua bahu
Natsu dan menatapnya dengan penuh kekhawatiran.
Natsu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Entah mengapa Natsu
tak merasa apa yang terjadi padanya itu penting, ia justru memeluk erat dan
bergelayut manja dibahu kiri Lucy seperti anak kecil yang sedang memeluk boneka
kesayangannya "Lucy~~~"
'Ada apa dengan dia sebenarnya? Kenapa sikapnya seperti
inii?' Batin Lucy
"Na-Natsu! Kau ini kenapa?" Ucapnya sambil mencoba
mendorong Natsu menjauh darinya, tapi tak berhasil. Natsu justru mengeratkan
pelukannya " Lucy~~~"
'Apa mungkin ini semua ada hubungannya dengan bayangan yang
kulihat tadi?'Batin Charla juga ikut berbicara
Sementara itu…
"HUWAAAA~~~~~Natsu~~kau tega sekali melupakan
ku~~~HUWAAA~~~!" Tangisan Happy Kembali pecah meski dalam posisi terbang.
Disaat seperti ini biasanya Happy akan terbang memeluk Lucy dan menagis
habis-habisan. Sayangnya saat ini Natsu sudah mendahuluinya. Hingga Ia beralih
kearah Mirajane dan meluapakan tangisnya dalam pelukan Mira.
" Happy, tenanglah…" Ucap Mira yang ikut sedih
mendengarnya. Ia mengusap-usap punggung Happy yang terguncang-guncang karena
tangisnya
"Hiks…Apa sihir pengobatan ku bermasalah? Hingga Natsu-san
seperti ini~~Hiks…" Wendy juga ikut menangis menyalahkan dirinya
"Wendy, berhentilah menagis. Ini pasti bukan salahmu"
Ucap Charla mencoba menenangkan Wendy
" Natsu! Bagaimana kau bisa lupa pada kami? " Ucap Drod
dan Jet
"Bagaimana ini bisa terjadi?" Ucap Levy yang tak percaya
"Natsu, Kau sama sekali tidak Jantan!" Ucap Elfman
dengan tegas
"Oi, Natsu! Ada apa dengan mu Hah? Apa kau benar-benar Lupa
pada kami? " Ucap Gray yang tak percaya dan mencoba mendekati Natsu.
"Hentikan Gray!" Erza juga sebenarnya khawatir tapi
bersedih juga tak menyelesaikan masalah pikirnya
"Ehem, ehem… " Makarov memecahkan kedamaian, ia naik ke
tempat tidur ruang perawatan "Maaf mengganggu kalian, kalian…."
"Kalian pasti bingung bagaimana ini bisa terjadi,
bukan?" Potong Mavis dengan Cepat yang entah sejak kapan ada di ruangan
tersebut
"MASTER PERTAMA!" Para anggota Fairy Tail sekali lagi
dibuat terkejut, kali ini karena kehadiran Master Pertama mereka yang entah
sejak kapan Ia duduk sambil meneggerakkan kedua kaki kecilnya seperti anak
kecil di samping Master ke 3 sekaligus ke 5 mereka.
"Uwaa! Master Pertama! Kapan kau muncul?!" Makarov
seperti kena serangan jantung. Bagaimana tidak, seorang Hantu berpasar imut dan
menggemaskan tiba-tiba muncul disampingnya.
"Aku selalu ada di dalam Fairy Tail" Jawab Mavis dengan
Polos " Kau lama sekali menyampaikannya Makarov! Biar aku saja yang
menjelaskan pada mereka!" sambungnya dengan wajah yang serius.
"Baiklah..." Makarov hanya bisa sweetdrop dihadapan
Pendiri pertama Fairy Tail itu.
"Master Pertama, sebenarnya apa yang terjadi pada
Natsu?" Tanya Erza
"Aku sudah mendengar apa yang terjadi sebelumnya, dan ku
rasa… anak itu.." melirik kearah Natsu "Ia terkena salah satu sihir
kuno yaitu ... Ai no Maho…" Tutur Mavis
"Ai no Maho?"
"Dahulu jauh sebelum aku mendirikan Fairy Tail, banyak sihir
yang dipergunakan untuk kepentingan tertentu. Singkatnya yaitu sihir yang
dibuat berdasarkan keinginan. Ai no maho adalah salah satunya. Biasanya untuk
bisa menggunakan jenis ini pemakainnya harus memeuhi syarat yang wajib
dipenuhi, jika tidak maka sihir itu akan berubah fungsi. Namun karena sihir ini
banyak menimbukan kerugian bagi kerajaan maupun masyarakat, kerajaan memutuskan
untuk menghentikan praktik sihir jenis ini dan melarang keras pemakaiannya"
Terang Mavis kembali
"Ini… sama dengan tujuan Renora, bukankah saat di Gua waktu
itu ia ingin mengambil kekuatan Natsu seperti halnya ia mengambil penyihir
lainnya, tapi yang terjadi justru berbeda. Apa itu berarti Renora sudah
melanggar syarat tersebut?" Tanya Erza
"Itu bisa saja terjadi, tapi maaf aku tak begitu mengetahui
secara detil tentang sihir ini, yang kutahu Ai no Maho adalah sihir yang
membuat seseorang dapat sangat mencintai orang tertentu secara cepat"
Terang Mavis kembali namun kali ini ia menunjukan senyum imutnya
.
"APAAA?! " Lucy benar-benar histeris mendengarnya.
.
"Ara ara…tenanglah Lucy… itu artinya Natsu hanya terkena
sihir CINTA pada mu" Ucap Mira yang menekankan kata Cinta pada Lucy
disertai senyuman yang penuh bintang.
"Ci-Cinta!" Erza mendadak gugup dengan semburat merah
dikedua pipinya
"Hihihi… kurasa itu tidak terlalu bermasalah Lucy" Ucap
Levy diikuti dengan anggukan dari Drod dan Jet
"Natsu, kau memang JANTAN!" Ucap Elfman sambil
mengacungkan jempolnya tinggi-tinggi
"Eye! Natsu berjuanglah!" Teriak Happy yang sudah
kembali ceria dengan mengibaskan kedua sayap putihnya
"Huh! Berisik Sekali" Ketus Charla seperti biasanya
"Syukurlah, itu berarti tidak masalah dengan sihir pengobatan
ku" Wendy mengelus dadanya
' Aaah~~~Sihir Cinta!~~ Juvia juga ingin Gray mengatakan
Cinta terhadap Juvia~~ ' Batin Juvia, Ia membayangkan Gray mengucapkan
janji itu adanya disebuah taman yang dipenuhi bunga warna warni serta ada air
mancur yang berbentuk LOVE. Juvia larut dalam bayangannya sambil menggigiti
sapu tangan miliknya "Juvia juga ingin seperti itu~~~ "
"Hey, hey… jangan membayangkan yang tidak-tidak =_= "
Ucap Gray yang mungkin sudah hafal dengan jalan pikiran Juvia, padahal Juvia
tidak mengatakan kalau dia sedang membayangkannya.
"Ta-tapi…KENAPA HARUS AKUUUU!" Kali ini Lucy meremas
rambut pirangnya, frustasi. Ia kemudian mencoba mendorong Natsu beberapa kali
seperti sebelumnnya.
"Natsu! Ayolah.. lepaskan aku…" Ucapnya lembut, siapa
tau ini bisa berhasil melepaskan Natsu darinya
"Ngh~~Lucy~~~" Tetap tak berhasil
Habis sudah kesabaran Lucy, ia mengepal tangannya bersamaan dengan
perempatan siku emosi di kepalanya. Ia mendorong kuat Natsu secara paksa, dan
itu membuat Natsu terkejut "EH?! Lucy!"
'YES! Akhirnya… Berhasil juga!' Batin Lucy. Tapi kemudian…
Natsu berjongkok membelakangi Lucy dengan Aura suram di
sekelilingnya "…Lucy benci pada ku… Lucy tidak sayang lagi pada ku… Lucy
tidak cinta aku…" Ucapnya dengan mata bergelombang. (* Patah hati banget
ya -_-
Seketika tubuh Lucy kaku dan memutih dan timbul beberapa suara
retakan (?)
'AAAKHH! Apalagi sekarang?!' Batin Lucy kembali
frustasi
"Em… Nat-Natsu! Maafkan aku… bu-bukan begitu maksud ku…
" Ia mendekati Natsu dan berhadapan kembali padanya
"Benarkah? Lucy tidak benci pada ku?" kali ini Mata
Natsu berbinar-binar
"Tidak"
"Lucy sayang pada ku?" Memastikan kembali
Lucy sweetdrop, namun dengan senyumnya ia tetap menganggukan
kepalanya. Yup, Natsu langsung memeluk erat Lucy (*LAGI! Wow O_O
"Ara ara… mereka imut sekali" Ucap Mira dengan senyum
yang cantik namun mengerikan. Semua nya hanya bisa sweetdop melihat Mira plus
adegan dua sejoli yang masih berpelukan.
.
"Lalu…bagaimana cara mengembalikan ingatannya?" kali ini
Gray membuka keheningan
"Kalian mungkin bisa mencari informasi lebih dari
perpustakaan Kerajaan" Saran Mavis
"Benar, besok kita akan segera mencarinya disana!"
Tambah Levy dengan antusias
"AYE!"
Sementara itu Lucy yang sudah mengetahui kondisi Natsu, mencoba
memberikan pengertian padanya " Natsu, apa kau ingin melihat rumah mu?
Mungkin kau akan ingat sesuatu disana"
Meski agak sedikit ragu, akhirnya Natsu menyetujui saran Lucy
"Lucy bersamaku 'kan?"
"Tentu saja, Happy juga ikut. Iya 'kan Happy?"
"AYE! Kita pulang Natsu..!"
Setelah semua kebingungan para anggota Fairy Tail teruraikan,
akhirnya Lucy dan Happy mengunjungi rumah kecilnya. Sementara yang lain
mempersiapkan keperluan untuk rencana mereka besok keperpustakaan kerajaan.
Setibanya di rumah Natsu
Natsu memperhatikan dengan serius yang katanya rumah milikny
dengan kucing birunya, meski tangan Lucy tak lepas dari genggamannya yang
begitu eratnya.
"AYE! Kita sampai…!" ucap Happy dengan riang
"Natsu, ini adalah rumahmu. Ayo masuk kedalam" Ajak Lucy
Begitu pintu terbuka, tubuh Lucy memutih melihat kondisi rumah
Natsu yang sebenarnya tak layak disebut RUMAH!
"Lucy, kau yakin ini rumah ku?" Tanya Natsu yang melihat
beberapa panci kotor berserakan kamarnya yang sepertinya gabung dengan dapur!
(* Jorok banget -_-
'Harusnya aku yang bertanya seperti itu pada mu Natsu…' Batin
Lucy yang tak habis pikir
"Eng…Tentu saja Natsu, kau sendiri yang membangunnya dengan
Happy 'kan?"
"Aye! Itu benar Natsu, kita membangunnya bersama dengan
Lissana" Terang Happy
"Lissana?"
"Betul, kau belum bertemu dengannya. Jika kalian bertemu
mungkin kau akan ingat sesuatu!" Ucap Lucy dengan berbinar-binar, berharap
bahwa itu akan memulihkan kondisi Natsu.
Namun hal itu tak direspon oleh Natsu, ia justru tertarik dengan
beberapa tulisan dan benda-benda yang ada didalam rumahnya yang penuh dengan
kenangan ia dan lucy selama melaksanakan misi. "Ohoho… Lucy, ini baju mu
saat misi pertama kita?"
"Benar, apa kau mengingatnya?" Lucy kembali berharap
"Tidak" jawabnya dengan cepat
"Lalu kenapa kau terlihat sangat senang?!" keluhnya
karena tak sesuai harapan
"karena itu berarti aku dan Lucy sudah bersama sejak
lama.." Natsu menunjukkan senyumnya yang sangat manis dan tulus. (* dan
itu juga yang bikin Azhel kepincut!
Mendengar penuturannya, Lucy langsung blushing dan dengan cepat
membalikkan badannya dari Natsu.
DEG
"Eh… Se-sebaiknya kita merapihkan rumah mu ini Natsu, jadi
kau bisa istirahat" Ucapnya mengalihkan pembicaraan.
"Baiklah!" Teriak Natsu dengan riangnya diikuti Happy
" AYE!"
DEG
'…A-ada apa dengan jantungku? Kenapa… jadi berdetak tak menentu
seperti ini?' Batin Lucy
Setelah beberapa saat mereka merapih kamar tersebut, sehinga
terlihat layak disebut sebagai kamar. Lucy beranjak dari duduknya, berjalan
kearah pintu dan bermaksud membukanya namun segera dicegah oleh Natsu yang
memeluk erat lengan kiri Lucy "Lucy, kau mau kemana?"
"Aku harus pulang Natsu… ini sudah malam. Kau istirahatlah
dengan Happy, besok kita akan ke perpustakaan kerajaan" Suara Lucy kali
ini agak berat karena menahan lelah.
"Aku ikut! Aku mau bersama Lucy! Aku tak mau jauh dari mu
Lucy~~~" Rengek Natsu yang makin mengeratkan pelukannya.
"Natsu… ini adalah rumah mu jadi kamu harus tinggal disini,
besok kita akan bertemu lagi, bukan? Jadi aku mohon kamu mengerti" Tutur
Lucy selembut mungkin
Natsu tetap menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia tetap kukuh
pada pendiriannya. Lucy menghela nafasnya dalam. Ia pun memutar tubuhnya
menghdap Natsu dan memegang kedua bahu Natsu dengan kuat. Kali ini tatapannya
sangat serius.
"Natsu! Apa kau menyayangiku?" Natsu mengganguk dengan
cepat
"Lalu apa kamu tak ingin mengingat kembali tentang kita?
Tentang Fairy Tail, keluarga dan sahabat kita?"
"Aku…"
"Kalau kau sayang dan cinta pada ku, kamu harus bisa
mengingat semua itu.." dengan berrkata demikian, Lucy berhasil keluar dari
rumah itu dengan Natsu yang masih terpaku didepan pintu, tak mampu menggerakkan
kakinya untuk menahan kepergian Lucy.
Flashback Off
Apartemen Lucy
Lucy membaringkan badannya setelah berendam cukup lama tadi. Ia
mengenakan piyaman pink dengan rambut terurai.
'Apa aku terlalu kasar dengan Natsu ya? Ah.. sepertinya tidak!
Sudahlah.. lebih baik aku istirahat!' Batin Lucy
Ia mengeratkan selimutnya dan perlahan memasuki alam mimpinya
Rumah Natsu
Happy yang terlihat lelah sambil beberapa kali menguap. Terbang
mendekati Natsu yang duduk tertunduk tak kunjung tidur. "Natsu, kau tidak
tidur? Ini sudah larut malam…"
"Aku ingin bersama Lucy... " Rengek Natsu
"Kau benar-benar sangat menyukainnya ya?" Tanya Happy
yang ia sudah sangat tahu jawabannya kali ini, karena ini rengekan Natsu yang
sudah kesekian kalinya semenjak Lucy pulang dari rumah itu.
"Natsu, ayo kita kerumah Lucy! Kau pasti akan tenang disana
dan aku bisa tidur denga nyenyak" Ajak Happy
"Tapi Lucy membenci ku… dia tak ingin bersamaku…" Tutur
Natsu yang tetap murung
"Natsu, kau harus ingat. kita sudah sering menginap disana.
Ya meski Lucy akan berubah menjadi Erza sesaat. Tapi dia akhirnya mengijinkan
kita, itu artinya dia tak membenci kita 'kan?"
"Benarkah?!" Tanya Natsu dengan wajah yang sangat amat
ceria
"AYE! Ayo kita kerumahnya!"
Natsu pun segera keluar dari dari rumahnya tersebut dan dengan
cepat merentangkan dua sayap api yang mucul dari punggungnya. Disusul Happy
yang segera mensejajarkan posisinya dengan Natsu.
"WOAH….Natsu! kau bisa terbang sendiri?!" Happy terlihat
shock
"Ng? Tentu saja. Aku memang bisa melakukannya"
'Sepertinya sihir itu juga menambah kemampuan sihirnya' Batin
Happy yang memperhatikan Natsu terbang dengan sayap apinya yang besar
Tak lama, apartemen lucy sudah terlihat. Natsu dengan cepat menuju
arah jendela Lucy, Untung Happy sudah lebih dulu menghadangnya persis didepan
jendela apartemen Lucy. Dan berhasil menghentikan Natsu merusak apartemen itu.
'Hah…Syukurlah~~~ (T^T)' Batin Happy
"Natsu, kita tak boleh merusak apartemen Lucy, kalau tidak
Lucy tidak hanya membenci mu melainkan melempar kita berdua keangkasa!"
Bentak Happy namun masih dalam suara yang tidak keras.
"Um… Maaf"
Happy membuka jendela tersebut perlahan, kemudian memasuki kamar
Lucy yang tertata sangat rapi. Disusul dengan Natsu yang denga cepat menuju
kearah Lucy yang sedang terlelap. Ia ingin sekali memeluknya saat itu juga,
tapi ia urungkan kali ini. Mengingat amarah Lucy mungkin akan sampai pada
puncaknya.
Natsu mengambil posisi duduk tepat disisi ranjang Lucy, dengan
kepalanya direbahkan dekat tubuh Lucy dan tangan kanannya menggenggam telapak
tangan kanan Lucy. Sedangkan Happy juga merebahkan tubuhnya di atas ranjang
Lucy, tepatnya disamping Natsu. Hingga mereka pun tenggelam dalam alam tidurnya
masing-masing.
.
.
.
Dengan mata yang masih terpejam, Lucy merasakan ada sesuatu yang
hangat didekatnya, atau…cenderung panas, karena beberapa bulir keringat
terlihat di wajah nya. Ia menenangkan apa yang ia rasakan, tapi ia kembali
gusar apalagi dengan timbulnya suara
WUSHH
Sontak matanya terbuka dengan cepat begitu ia melihat seperti
semburan api yang cukup panjang dan cepat melewati tubuhnya.
"EH?!" ia pun memalingkan wajahnya kearah sumber api
tersebut. "NATSU!"
"WOAH…! Lucy, kau sudah bangun?" yang sedikit terkejut
melihat Lucy bangkit dari tidurnya, namun ia tetap mengarahkan apinya entah
kemana dengan jarak yang cukup dekat dengan posisi Lucy
"Apa yang kau lakukan?!"
"Eh?"
~~* Bersambung*~~
.
*Apa yang sebenarnya yang dilakukan oleh Natsu?
*Bagaimana cara mengembalikan ingatan Natsu?
NB : ini Republish, karena pas Azhel baca ulang ada kata yang
ngaco, gomen ne minna
0 Komentar