Diary

Cinta…………………..Suka?

Mmmm…. Aku selalu bingung mengenai dua kata ini, beberapa orang bilang itu sama, dan beberapa orang lainnya mengatakan tidak. Tapi kalau menurutku… Cinta  dan Suka adalah hal yang sama, hanya beda tahapannya saja.

Lalu…..  bagaimana dengan yang kualami?
Aku tak tahu…

Sejak kecil aku mempunyai pemikiran bahwa “ cinta akan datang dengan sendirinya tanpa perlu dicari”. Apa pemikiranku salah?
Mungkin…
Ketika umurku kurang lebih 4 tahun, aku sudah menaruh perhatian oleh seseorang. Hihihihi….Macih kecil udah lirak-lirik   >_<  tapi… sungguh, aku bahkan masih mengingat namanya hingga sekarang, meski hanya nama panggilannya. Hah.. masih untung aku ingat namanya, dari pada hanya ingat wajahnya ya… yang pasti wajahnya sudah jauh berbeda! Padahal aku hanya mengenalnya 1 tahun. Meski usia 4 tahun, aku sudah sekolah dasar. Yang aku ingat… dia pemimpin yang baik ( maklum ketua kelas), ramah, cute! ( >_<  kyaaa!!!!! ) ya ampun… aku masih tersipu jika mengingatnya kembali loh
Sayangnya aku tak bisa melihatnya lebih lama, karena mamah pindah pekerjaan akhirnya aku harus pindah sekolah. Aku juga masih ingat salah satu temanku disana namanya “Reni”. Dia teman baik dengan ku. Seperti apa ya dia sekarang??
Aku harap dia baik-baik saja… 
Aku pergi dan meninggalkan teman dan pangeran kecil ku  >_<
Entahlah… apa aku masih bisa berjumpa dengan mereka atau tidak, apa mereka masih mengingat ku? Mungkin untuk pangeran kecil ku… dia mungkin tak ingat dengan ku, bahkan dengan nama ku! Karena jarang sekali berbicara dengannya dan aku hanya bisa mencuri pandang. Akh… aku terlalu malu! Lagipula saat itu aku masih terlalu muda, bahkan jika aku berpikir kembali, mungkin itu adalah hal bodoh yang pernah aku pikirkan!
Tapi aku tak pernah melupakannya, karena itu adalah kenagan yang paling berarti dalam hidup ku. Karena kisah selanjutnya… cobaan datang menghampiriku…
.
.
.
.
Setelah pindah, aku tak langsung melanjutkan sekolah, karena usiaku belum cukup umur. Dan sayangnya lagi, aku tak melanjutkan peringkatku, dan justru mengulang kembali ke kelas satu SD, karena mamah saat itu tidak membawa surat pindah sekolah! Hah… ya sudahlah…
Aku akhirnya mendapatkan teman2 baru ku disekolah itu, cukup menyenangkan. Hanya itu yang aku bisa katakan. Karena menjelang kenaikan kelas 2 SD, aku mengalami kecelakaan. Kaki kiri ku terlidas ban mobil angkutan umum yang biasanya lalu lalang di depan sekolah ku. Ya… itu membuatku cacat. Bahkan karena ada urat besar yang terputus, salah satu jari kaki ku tak mampu digerakkan, dan pertumbuhan kaki kiri agak sediki lambat. Dan karena hal ini juga, fisik ku mulai melemah…
aku tak bisa seperti anak2 lainnya, beberapa anak menjauhi ku karena takut dan jijik melihat luka ku. Ada juga yang mendekatiku tapi terkadang mereka memanfaatkanku, atau hanya buat bahan ejekannya. Haruskah aku marah? Mmm…. Aku masih memikirkannya hingga saat ini. Karena saat itu… aku hanya bisa menangis… dan tak ada yang mengetahuinya.
Yah… begitulah, dari situ aku mulai menjadi anak yang pendiam. Habis mau bagaimana lagi? Ingin bicara tentang apa pun, tak ada yang mendengarkan karena tak ada yang mau mendekatiku. Ingin sekali bicara dengan mamah, mamah sudah sibuk bekerja bahkan sampai larut malam, kalau aku bicara terlalu banyak mamah juga akan membentakku. Lalu aku harus bicara pada siapa?
Hihi… ternyata Allah tak  setega itu pada ku, aku masih punya boneka. Aku bisa bicara padanya dan bermainnya. Meski hanya sendiri. TIDAK, kan ada boneka2 ku….  
 

Entah sejak tingkat berapa, penglihatan ku mejadi sedikit buram. Dan itu membuat ku tak melihat jelas kearah papan tulis. Aku jadi sering bulak-balik ke papan tulis, hanya untuk melihat lebih jelas. Tak usah jauh-jauh, dirumah, aku melihat kea rah jam dinding saja sudah tak jelas, buram. Aku hanya bisa mengira-ngira tulisan apa yang ada disana jika aku tak berhasil maju ke papan tulis. Aku ingin sekali meminjam catatan teman2 ku, tapi… mereka menjauhi ku. Mereka bilang aku anak yang bodoh yang suka mengganggu mereka di kelas. Ditambah lagi dirapot ku selalu ada peringatan dimana aku harus selalu memperhatikan pelajaran karena guru2 menganggap aku mengganggu anak lain. Dan aku tak penah mendapat peringkat yang tinggi. semua itu karena penglihatanku.
Hmh…  jika ingat itu, aku hanya bisa mengeluh dada ku dalam2…





Makin lengkap saja duka ku, saat mamah memasukkan ku ke madrasah yang ada disekolah ku juga. Jadi pagi sampai siang aku SD, dan siang sampai sore Madrasah. Kalau saja penglihatan ku normal dan kaki ku tidak cacat sih gak masalah, aku selalu ingin bisa dari dulu. Hal yang sama terjadi juga saat aku dimadrasah.
Sayang sekali setiap aku mengeluh pada mamah, mamah hanya bilang “ udah sabar aja, gak usah diambil hati. Nanti juga mereka capek sendiri “ kalimat itu yang selalu ia katakan. Ok. Jika soal teman, aku tidak masalah karena aku masih punya boneka bersama ku. Tapi fisikku? Bagaimana dengan fisikku? Aku lemah, akibat kecelakaan itu, tapi mamah tak mau mengerti dan tetap memaksa ku katanya ini demi kebaikan ku. Aku mengerti, sangat mengerti. Tapi apakah mamah mengerti juga keadaan ku?

Untungnya dimadrsah selalu ada kelas mengahafal ayat2 Al-Qur’an, jadi aku tak perlu melihat kepapan tulis yang menyebalkan itu!! ( =_= ) sebenernya sih.. mataku yang menyebalkan…
Tapi disitulah kesempatakan ku menaikan nilai2 ku disana. Namun… lagi2 karena tubuh ku yang lemah, aku sering merasa lelah yang berlebih, sehingga aku memutuskan untuk bolos sekolah tanpa sepengetahuan mamah. Tapi toh akhirnya aku ketahuan juga olehnya… habis2san aku dimarahinya, bahkan sampai memukul ku. (=_=) hah… makin habis saja badan ku. Hingga akhirnya mamah memutuskan untuk menghentikan belajarku dimadrasah tersebut.
Aku sangat paham apa yg aku lakukan itu sama sekali tidak baik, dan sangat menyakiti hati mamah… kalau saja fisikku lebih kuat, aku juga gak akan meninggalkan sekolah ku… tapi nasi sudah menjadi bubur, mau diapakan lagi?
Hari ku di sekolah SD ku sama seperti yang kutulis sebelumnya, tak ada yang mau berteman dengan ku dan mataku tak kunjung membaik. Tapi semua tetap kujalani seperti biasa. Dan… ada hal unik yang pernah aku alami di sekolah dasarku. Yaitu pada saat ujian, aku selalu mendapat teman sebangku yang sama!! Bagaimana ceritanya aku juga bingung, padahal biasanya urutan nomor kursi ujian kan diurutkan dengan huruf depan siswa atau nomor absensi. Sedangkan aku dan DIA sama sekali jauh dari sama. Aku sih gak pernah ambil pusing dengan masalah itu… tapi mungkin DIA-nya yang masalah karena duduk dengan ku.
Sampai2 teman ku yang lainnya mengatakan kalau kami ini jodoh!!! Aku tau itu semua candaan teman2 kelas ku… tapi sepertinya dia menganggap itu serius!!
Dia bilang “Ah….. mana mungkin aku sama dia!!!” dengan nada yang cukup tinggi menurutku karena dia mengatakan persis disebelah ku ( T^T )….
Saat itu aku tau kalau dia sama sekali tak menyukai ku dengan sangat jelas. Wajahnya selalu jutex dan tak pernah bicara pada ku. Lalu.. apakah aku kecewa????
Tentu saja, pada saat itu aku sedikit tertarik padanya. Karena dia siswa paling pintar meskipun aku belom pernah liat dia belajar, tapi selalu juara kelas!! Andai otakku seperti itu~~~~~ dan dia termasuk anak yang cakep. >_< .
Ah….. lupakan!! Dia menyebalkan!!! Masa dia lirik2 hasil jawaban ku pas ulangan!! Dan saat aku memergokinya, dia bertindak seolah tak terjadi apa2. Dia kira aku tak tau dia melihat melirik jawabanku!! Dan karena kesal dengan perkataan perkataannya sebelumnnya, aku segara menutup lembar jawabanku!! Dan dia bilang “Ah…gitu aja ditutupin! Emangnya aku nyontek!! GE-ER banget!!”
AAAAKH!!! Aku kesel banget sama diaaaaa!!!! Aku sampai berpikir, Kok bisa aku sempat suka dengan DIA!!!!????
Dan itu memperjelas, kalau aku tak pernah jodoh sama dia.
Aku bahkan tak tau bagaimana keadaannya sekarang, terakhir yang kudengar dari teman ku yang lainnya, perilakunya berubah 180 Derajat!!! Pastinya kearah yang tidak baik…  
Tapi biar bagaimana pun dia sudah menjadi salah satu ingatanku yang….MENYEBALKAN
Lanjut ke berikutnya>>> (=___=) hah… kisah ku kok gak ada yang enak ya????
Saat aku masuk MTs. Minus di mataku sudah sangat berat. Karena pas kelas 6 SD aku sudah pakai kacamata tebal, yang sukses membuat ku terkenal dengan julukan “ BETY LA PEA” julukan itu ku dapat karena aku satu2-nya murid dari SD sampai MTs. Yang pakai kacamata!!!
T^T………… kalau BETY itu cakep sih gak apa2, sayangnya BETY itu adalah salah satu tokoh TELENOVELA yang sedang buming saat itu, dan perannya sangat2 culun!!! Dengan gigi berkawat, kacamata besar, dan sambut yang ikal.  Mirip sekali dengan ku saat itu, hanya bedanya aku tak pakai kawat gigi.
Saat di MTS, tak banyak yang tau tentang keadaan kaki ku, kecuali teman SD ku yang satu MTs. Dengan ku dan teman2 ku yang bisa menjaga mulutnya.
Bagi teman2 usil ku yang mengetahuinya, ejekan mereka berubah, dari KAKI BUSUK, jadi BETY LA PEA.  Hah…. Bagi ku keduanya sama…. (T^T)
Mulai saat itu aku mencoba berteman ya …yang  menurut ku tak bikin tambah penderitaan ku… untungnya ada beberapa teman yang bahkan sampai saat ini masih berhubungan baik dengan ku  J aku sangat berterima kasih pada mereka, karena ada mereka setidaknya luka2 bisa sedikit hilang sakitnya…
Kira2 apa yang membuat mereka mau berteman dengan ku, meskipun mereka tau kondisi fisikku??? Jawabannya, karena aku tak banyak bicara dan selalu mendengarkan keluh kesah mereka, tepatnya sebagai tempai curhat mereka.  Aku tak mempermasalahkan hal itu, karena dengan begitu mereka percaya pada ku. Lalu bagaimana sebaliknya?? Apa aku pernah curhat kepada mereka?? Tentu saja, meski itu hanya rahasia umum yang bisa aku utarakan pada mereka. Mmm… entahlah, mungkin aku masih belum bisa percaya kepada mereka sepenuhnya.
Ada dimana saat2 aku sedang butuh orang lain untuk mengutarakan kegundahan dihatiku, tapi…. Mereka semua tak ada di sampingku bahkan orang yang paling ingin aku percayai. Mereka semua kembali dengan kesibukkanya masing2 saat hati mereka sudah baikkan. Lalu bagaimana dengan ku??
Beruntung saat MTs. Ada masjid yang cukup besar milik MTs. Ku. Dilantai atasnya lah tempat aku bersandar, karena ditempat itu jarang sekali orang mengunjunginya. Itu tempat air mata ku selalu jatuh saat itu… ah… aku cengeng sekali…
hmh… sebenernya masalah apa sih kok aku bisa menangis sampai seperti itu?? Mm.. pastinya setiap orang mempunyai masalah dalam hidupnya… dan mungkin aku yang terlalu cengeng!! Jika orang lain membaca tulisan ku ini, pasti mereka juga akan berpikir sama atau mungkin ada yang tertawa karena tulisan ku yang tidak penting ini…
J aku menulis ini karena saat ini aku masih mengingatnya, karena aku tak yakin ingatan ku akan setajam ini jika aku sudah tua nanti. Buktinya saat remaja saja otak ku sudah pikun. Hehehe…
Hehehe..
Tapi sepertinya judul nya gak nyambung deh dengan isinya  =____=