Fairy tail hanya milik Hiro Mashima sensei
Azhel disini cuma pinjem para aktor/aktrisnya
pairing : Natsu Lucy Levy Gajel
Warning : Buanyak miss typo, GAJE, Gak nyambung,
Salah ketik, alur kecepetan, banyak dialog, ah pokoknya banyak deh!
-*_
-*-_ MY SWEET HEART _-*- _*-
Lucy,
gadis remaja 16 tahun yang sangat pintar, berbakat, cantik dan sifatnya polos,
namun penakut dalam hal gaib. Ia bersekolah di Fairy Tail High School bersama
dengan tiga teman dekatnya yaitu Natsu dan Levy di kelas yang sama, lalu Gajeel
di kelas yang berbeda. Gadis berparas manis dengan rambut blondenya ini,
mempunyai kakak laki-laki yang sangat amat menyayanginya namanya Laxus, seorang
guru karate sabuk Hitam di Sekolah tinggi Magnolia.
Natsu
dan Gajeel adalah teman seprofesi. Karena mereka berdua adalah Model di majalah
Remaja yang terkenal dikalangan murid remaja wanita di sekolahnya. Mereka
sangat dekat dan cocok, karena mereka selalu berkerja di Agent Majalah yang
sama, apalagi soal sifat sok keren mereka!.
Lucy
dan Levy juga bekerja paruh waktu di Agent
Majalah yang sama dengan Natsu dan Gajeel, dengan Lucy sebagai penyedia
catering, dan Levy sebagai penata rias, maka tak jarang Lucy juga menjadi salah
satu objek riasnya.
Kali
ini Natsu dan Gejeel sedang ada jadwal pemotretan di daerah Osaka, satu persatu
dari mereka diambil gambarnya dengan sangal lihai oleh fotografer. Sesekali
mereka datang ketempat Levy untuk mengganti riasan mereka.
“Lucy
belum datang?” Tanya Natsu yang sedang ditata rambutnya oleh Levy.
“Mmm…
Mungkin sebentar lagi, memangnya kamu sudah rindu dengannya?” to the point.
“EH!?
Mana Mungkin! Aku itu lapar dari tadi!” Elak Natsu dengan wajahnya sedikit
memerah dan cemberut serta kedua tangannya di lipat didadanya. Levy benar-benar
terkikik dibuatnya melihat tingkah Natsu. Dan tak lama sosok yang ditunggu
datang, Lucy membawa beberapa kotak besar berisi makanan dibantu oleh kru
lainnya, serta membagikannya pada anggota agent majalah tersebut. Seusainya ia
pun beranjak kearah Natsu, Levy dan Gajeel yang juga sedang menunggu jatah
mereka.
“Maaf
menunggu lama…!!” Ucapnya dengan ceria sambil membagikan makanannya.
“Tidak
juga kok, benar kan Gejeel?” dan dijawab dengan anggukan Gajeel yang baru saja
selesai sesi pemotretan. Levy deengan cepat mengubah posisi duduknya mendekati
Lucy, sesekali ia melihat kearah Natsu. Natsu yang melihatnya merasakan ada
yang tak beres. Levy mulai membisikan sesuatu pada Lucy, namun dengan suara
yang tidak kecil sehingga masih terdengar jelas “Mm.. Lu-chan, Kau tau tidak?
Natsu itu tadi….”
“LUCY!!
Aku tambah saus Tabasconya!!” Potong Natsu dengan cepat dan berhasil
menggagalkan pembicaraan Levy dengan lucy
“Natsu!!
Kau kan bisa ambil sendiri! Tak perlu teriak seperti itu!” ucap Lucy sambil
menjitak kepala Natsu.
“Aw~
kau itu! Kalau nanti dimajalah kepala ku terlihat benjol bagaimana!! Kau ‘kan
tau aku suka yang pedas!!” ucap Natsu yang tak kalah emosi.
Yah….
Begitu mereka, saat Lucy dan Natsu bertemu jarang sekali mereka untuk akur.
Padahal mereka berteman sudah dari sekolah dasar dan bersekolah disekolah yang
sama terus. Sedangkan Levy dan Gejeel adalah teman mereka pada saat Sekolah
Menengah Pertama.
Lucy
pun hanya mengalah pada saat seperti ini jika mengadapi Natsu “Hah… Baiklah,
baiklah…besok akan aku tambah saos Tabasconya, Okey?”
Pertanyaan
Lucy terjawab dengan melihat Natsu kembali ceria lagi sambil menuangkan saos
Tabasco dari tas Lucy yang memang selalu ada didalam tasnya dan selalu untuk
Natsu seorang, sebagai cadangan untuk saat seperti ini.
“Lu-chan,
kau terlihat kusam, sini aku bersihkan” ucap Levy yang sudah menyelesaikan
makan siangnya dan segera mengambil perabotan riasnya. Beberapa polesan
berhasil membuat wajah Lucy terlihat lebih segar dan lebih cantik.
“wah…
segarnya! Levy-chan, kau berbakat sekali. Aku yakin kamu bisa menjadi penata
rias professional!!”
“Benarkah?
Mmm… kalau benar itu terjadi, aku ingin yang menjadi objek ku adalah kalian
bertiga!”
Mendengar
hal itu mereka pun setuju, dan kembali dalam canda tawa mereka.
.
.
“Lu-chan,
kamu tidak makan?” tanya Levi
“Tenang
saja Levy-chan, aku sudah makan tadi.”
Sementara
yang lain sedang menyantap makan siang mereka, Lucy yang sedang merapihkan
tempat pembawa makanan tak sengaja memperhatikan seorang wanita berkacamata yang
mundar mandir di sekitar suang make up. Wanita itu ternyata salah seorang
Desainer di agent majalah itu, namanya Evergreen.
Tiba-tiba
langkah wanita itu berhenti, dan langung masuk kedalam ruangan Lucy. Ia memperhatikan
Lucy dengan sangat detil. Lucy menaikan sebelah alisnya melihat wanita itu
terus menatapnya dengan tajam.
“Em…
Nande?” Tanya Lucy pada wanita itu
“Kau…
sepertinya cocok! Ayo ikut aku!” dengan cepat Evergreen manarik tepatnya
menyeret Lucy tanpa persetuan lebih dahulu. Meninggalkan teman-temannya yang lain
yang masih terpaku melihatnya. Sedang Lucy dan Evergreen sudah di ruang ganti
pakaian.
“He-Hei!!
Kenapa kita kesini?!” keluh Lucy
“Tentu
saja mencoba baju buatan ku, sudah cepat pakai ini!” perintah Evergreen sambil
melemparkan pakain yang dimaksud
“Ta-tapi
aku bukan Model!” sambil mengenakannya dibalik tirai
“Aku
tau.. tapi mau bagaimana lagi, Model yang ku tunggu tak juga datang!”
Begitu
Lucy membuka tirainya, Evergreen sejenak terpaku melihat Lucy yang sangat
berbeda dengan pakaiannya, kebetulan pakaian yang akan di pamerkan itu adalah
pakaian remaja terbaru, dan sangat pas sekali di tubuh Lucy.
“Kyaa…
Sempurna!!” Evergreen pun segera menarik Lucy keruang pemotretan.
.
.
“Oy,
kita tak menyusulnya?” Tanya Gajeel memecah keheningan.
Tanpa
menjawab pertanyaan Gajeel, Natsu langsung beranjak dari kursinya dan
meninggalkan Levy dan Gajeel.
“Hihihi,
ayo kita lihat juga” Ucap Levy sambil menarik tangan Gajeel
Natsu
yang sudah sampai lebih dulu di tempat pemotretan, melihat Lucy yang sedang
diarahkan oleh fotografer. Tak lama Levy dan Gejeel berhasil menyusulnya
“Lihat,
itu Lu-chan!! Wah… cantiknyaaa!!” Jerit Levy sambil berjingkrak disamping Gajeel.
“Tak
ku sangka dia bisa seperti itu, bagaimana menurut mu Salamander?” tambah Gajeel
“Ya… Setidaknya sedikit berbeda dari biasanya”
Tanggap Natsu meski matanya tak lepas dari Lucy.
.
.
Beberapa
gambar sudah diambil oleh fotografer, dan saat melihat Natsu, fotografer itu itu segera memanggilnya “Natsu, coba kau
temani dia. Aku akan ambil gambar kalian berdua” Lucy yang menyadari hal itu
agak sedikit terkejut.
“Natsu,
bagaiama ini?” Lucy benar-benar bingung apa yang harus ia lakukan. Sementara Natsu
dengan cepat menghampirinya sambil menepuk bahunya
“Santai
saja, biasanya ‘kan kamu suka narsis kalau di kamera Handphone” ucap Natsu
dengan entengnya. Hal itu disambut dengan Lucy menginjak kaki Natsu
“AW!
Sakit!!” Protes Natsu tak terima
“Errrghhh!!
Itu kan beda!!” Lucy sudah geram dengan perkataan Natsu
Sementara
tak jauh dari sana, Levi dan Gajeel hanya bisa sweetdrop melihat dua insane
yang sedang berdebat itu.
“Hei
kalian berdua, ayo fokus! Dan cobalah kalian buat kesan, kalau kalian sedang
menyukai namun kalian tak mampu mengutarakannya” terang Evergreen yang sedang
memperhatikan mereka di ruang pemotretan.
“APA!!??
Apa tak ada kesan lain?” Protes Natsu dan Lucy bersamaan.
Evergreen
membetulkan kacamatanya serta menatap tajam mereka berdua “Tidak ada!! Karena
kesan itulah yang menonjol pada baju itu! Jadi, kalian kalian tidak boleh
mengecewakan ku!!” aura mencekam jelas terpancar dari tubuh evergreen yang
membuat Natsu dan Lucy bergidik.
“Ehem,
Oke. Aku akan coba!” Natsu dengan cepat membalikan tubuhnya membelakangi Lucy.
Sontak itu membuat Lucy bingung.
“eh?
Kau sedang apa?”
“Sudah…
ikuti gerakan ku dan jangan lihat kearah kamera” bisik Natsu
Meski
masih bingung apa yang dimaksud Natsu, pada akhirnya ia mengikuti petunjuk dari
Natsu.
.
.
Baik
Lucy maupun Natsu saling membelakangi satu sama lain, namun tangan mereka
saling bertautan
KLIK
serta
Pandangan mata teduh, selolah sedang memikirkan perasaan mereka.
KLIK
KLIK
KLIK
“Wow
!!! Sempurna! Sempurna!! SEMPURNA!! Hahahaha… Kyaaaa!! Kalian serasi sekali!!!!
Aku kayin, ini akan menjadi Headline!!!” Evergreen tak mampu menjelaskan
perasaannya lagi, ia sangat antusias. Ia bahkan menelpon beberapa rekannya itu
karyanya ini.
Sementara
tak jauh dari mereka
“Wah…
aku tak menyangka, si Salamander dan Bunny girl terlihat cocok! Bagaimana
menurut mu, Pendek?”
Berbeda
dengan Gajeel, Levy Nampak masih terpaku kearah Lucy dan Natsu. Wajahnya tak
seceria biasanya. Merasa ada yang aneh, Gajeel mengibaskan tangannya di depan
wajah Levy.
“Hei,
pendek! Kau kenapa?”
“AKh!
Gajeel!? A-aku tak apa!! Hehehe maaf, aku terlalu terpukau!” seru Levy dengan
cepat
“Benarkah?”
Gajeel tak yakin
“Sungguh!
Ayo kita sambut mereka!” jawabnya sambil menarik tangan Gajeel.
‘Haah~~ apa yang baru saja ku
pikirkan!!???’ rutuk batin Levy
.
.
Di
ruang make up
“Waahhh…
selamat ya kalian berdua!! Aku senang sekali melihatnya!!” Ujar levy yang tak
kalah heboh dengan Evergreen
“Terima
kasih Levy-chan. Tapi aku hanya sebagai
model pengganti disana, jadi kamu tak perlu seheboh itu”
“Tetap
saja, aku malah berharap kalau kamu itu bisa seperti Natsu dan Gajeel!”
Terdengar
tawa ringan dari keduanya “kamu bisa saja Levy-chan”
Sementara
Gajeel dan Natsu hanya mengangkat kedua bahu mereka melihat dua gadis tertawa.
.
“Oh
ya, kapan majalah yang memuat foto kalian akan beredar?” tanya Levy
“Mungkin
Besok” celetuk Natsu
“HAH!?
Cepat sekali!!” Ujar Lucy tak percaya
“Benar,
apalagi kalau itu menjadi Headline. Pasti akan dipercepat peredarannya” tambah
Gajeel
“Kyaaa!!
Aku tak sabar ingin melihat wajah kalian di majalah!! Pasti sangat bagus!!” Levy kembali antusias
“Dan
sekolah juga pasti akan heboh. Bukan begitu? Gihi” tambah Gajeel
.
.
.
Sesampainya
dirumah, Lucy menceritakan apa yang saja yang ia alami hari ini kepada kakak
tunggalnya, Laxus.
BRAKK
“Kurang
AJAR!! Berani-beraninya dia menjadikan mu hanya sebagai model pengganti!! Awas
saja kalau ketemu, akan aku hajar dia!!” Laxus Murka bahkan beberapa petir
tercipta ditangannya (?)
‘Gawat! Harusnya aku tak
menceritakan ini pada nii-chan!’ Batin
Lucy Sweetdrop
“Nii-chan~~
sudahlah, aku tak masalah dengan itu. Lagi pula menjadi model pengganti saja
sudah merepotkan! Apalagi kalau menjadi model sungguhan?” mencoba meredakan
emosi Laxus
Dengan
berat hati “Baiklah, kalau itu mau mu. Cepatlah tidur, ini sudah malam ”
Lucy
tersenyum melihat nii-chan nya sudah normal kembali. “Ha’I nii-chan.
Oyasuminasai”
“Ng!
Oyasumi” Laxus mengecup kening Lucy yang mulai memejakan matanya dan mengelus
surai pirangnya.
Sebelum
meninggalkan kamar Lucy, Laxus kembali memperhatikan wajah adiknya.
‘Aku hanya ingin yang terbaik
untuk mu’ Batin
Laxus
.
.
.
Esoknya
saat datang kesekolah, Lucy mulai merasa aneh dengan sekelilingnya. Bagaimana
tidak? Hampir semua siswi menatapnya dengan tajam, seakan ia musuh besar
mereka. Sedangkan dari para siswa, banyak yang tersenyum bahkan menggodanya.
Apa ini yang dimaksud oleh Gajeel?
Begitu
Lucy memasuki kelasnya, ia langsung di terjang oleh Levy yang langsung
menariknya ke meja mereka.
“Lu-chan,
Lihatlah! Taraa..!! majalahnya sudah terbit!! Dan fotomu menjadi Cover!!!”
“Apa?!!
Cover?!! Bagaimana mungkin?” Lucy segera melihat Majalah itu, dan benar ia dan
Natsu menjadi cover Majalah itu.
belum
reda dari rasa tak percayanya, ia
kembali di kejutkan oleh suara beberapa siswi yang berteriak histeris,
dan Lucy sudah tahu siapa yang para siswi itu maksud, siapa lagi kalau bukan
Natsu dan Gajeel.
“setiap
mereka datang, pasti berisik!” keluh Lucy
Tapi
tak ada tanggapan dari Levy seperti biasanya, dan begitu Lucy melihatnya, Levy
terlihat cemberut kearah Natsu dan Gajeel.
“Ng?
Levy-chan? Kau kenapa? Apa kau sedang ada masalah?”
“Ah,
Tidak Lu-chan. Aku baik-baik saja”
Bersambung!
What??!!!! BERSAMBUNG!! Gantung banget!!
hehe ini bukan bersambung harusnya, tapi karna projek fanfic terbaru ku di fanfiction.net fandom Fairt Tail. tapi kepentok skripsi jd terbengakalai lah fic ini -__-
ini cerita buatan ku sendiri dg judul sama yang aku tulis pake tangan. tapi kali ini aku buat sedikit berbeda dan diganti nama tokohnya ala Fairy Tail semua >_< . gak tau feel nya dapet apa gak, tapi pengen banget lanjutin. Berhubung netbook ku sering error, jadi buat jaga2 aku publish duluan di Blog ku ini :D
semoga nanti bisa dilanjutkan kembali setelah skripsi ku selesai. amiiiiiiiinnn
0 Komentar